PERMATA BUNDA - Puisi
Tuesday, December 4, 2018
Add Comment
PERMATA BUNDA
Mula
hadir dalam kandungan
Mual muntah jadi langganan
Pandangan mata berkunang-kunang
Tiap langkah terasa gamang
Mual muntah jadi langganan
Pandangan mata berkunang-kunang
Tiap langkah terasa gamang
Hitungan
bulan dalam siksaan
Makanan enak tiada tertelan
Raga lemas rona memucat
Tiada daya tetap semangat
Makanan enak tiada tertelan
Raga lemas rona memucat
Tiada daya tetap semangat
Tidur
miring tidaklah nyaman
Jika telentang rasa berbeban
Tengkurap kian tak mungkin
Rebah gelisah tiada terpicing
Jika telentang rasa berbeban
Tengkurap kian tak mungkin
Rebah gelisah tiada terpicing
Malam
dingin terasa gerah
Keluwesan gerak bagai penjara
Sembilan bulan Bunda menunggu
Segenap cinta sepenuh rindu
Keluwesan gerak bagai penjara
Sembilan bulan Bunda menunggu
Segenap cinta sepenuh rindu
Tatkala
masa nyawa disabung
Dalam sakit doa tersambung
Bagian tubuh rasa terputus
Namun semangat tiada pupus
Dalam sakit doa tersambung
Bagian tubuh rasa terputus
Namun semangat tiada pupus
Tubuh
mungil idaman hati
Suara tangis penawar nyeri
Lenyap sudah sakit melilit
Permata Bunda sangat menarik
Suara tangis penawar nyeri
Lenyap sudah sakit melilit
Permata Bunda sangat menarik
0 Response to "PERMATA BUNDA - Puisi"
Post a Comment
Jika Bermanfaat Silahkan Share di Facebook Maupun GPlus.
Berikan Saran, Pendapat, Kritik Ataupun Pertanyaan di Web ini Lewat Komentar Facebook atau Google