MENGUKIR DI LANGIT JINGGA - Puisi
Monday, December 3, 2018
Add Comment
MENGUKIR DI
LANGIT JINGGA
Di langit jingga langkah mulai melemah
Terayun lunglai patah-patah
Memamah sisa-sisa di kereta senja
Ringkih raga bermandi keringat darah
Di batas tenaga usia dan pekikan asa
Terayun lunglai patah-patah
Memamah sisa-sisa di kereta senja
Ringkih raga bermandi keringat darah
Di batas tenaga usia dan pekikan asa
Stepa membentang hijau dalam hening
Jangkau mimpi arah pandang berkeliling
Sapaan bayu menyapu keringat mengering
Sekuat sisa tenaga kumpul ranting-ranting
Ukir mimpi jadi sutera emas gemerincing
Jangkau mimpi arah pandang berkeliling
Sapaan bayu menyapu keringat mengering
Sekuat sisa tenaga kumpul ranting-ranting
Ukir mimpi jadi sutera emas gemerincing
Singsingkan lengan kebaya putih berenda
Perkuat pasang kain di pinggang bunda
Berharap derap langkah tak lagi patah-patah
Ayun harus setegap pasangan kaki ayah
Lengan mesti meraup sekuat baja
Perkuat pasang kain di pinggang bunda
Berharap derap langkah tak lagi patah-patah
Ayun harus setegap pasangan kaki ayah
Lengan mesti meraup sekuat baja
Minumlah keringat bunda agar bibirmu basah
Baca tulis dan serukan kesuksesan pada dunia
Bakar ranting patah jadi nyala memerah
Terangi jalanmu menggapai asa penuh berkah
Agar damai senyum ayah kalian di surga
Lega bunda mampu jadi penggantinya
Baca tulis dan serukan kesuksesan pada dunia
Bakar ranting patah jadi nyala memerah
Terangi jalanmu menggapai asa penuh berkah
Agar damai senyum ayah kalian di surga
Lega bunda mampu jadi penggantinya
SELAMAT HARI KARTINI
0 Response to "MENGUKIR DI LANGIT JINGGA - Puisi"
Post a Comment
Jika Bermanfaat Silahkan Share di Facebook Maupun GPlus.
Berikan Saran, Pendapat, Kritik Ataupun Pertanyaan di Web ini Lewat Komentar Facebook atau Google